Ceritanya saya ini sedang
menggarap lahan pertanian disebelah rumah untuk ditanami sayuran seperti sawi,
bayam, daun bawang dan kangkung. Luas lahan pertanian yang sedang saya garap
ini lumayanlah, di lahan seluas 40.000 cm2 (200cm x 100cm) inilah saya coba
untuk bercocok tanam. Karena saya melihat prospek yang sangat bagus di dunia
sayuran, maka minimal bisa lah sayuran ini untuk makan sehari-hari. Hehe
Pada pengolahan lahan tahap 1,
sudah berhasil ditanam bibit bayam dan sawi. Setelah itu, saya sedang memesan
bibit kangkung dan daun bawang. Saya pesannya bukan ke petani atau pedagang
bibit, tapi pesan langsung ke yang punya seluruh lahan pertanian di muka bumi
ini, Allah SWT.
Lebay? Biarin… toh nyatanya
memang demikian. Sampai sekarang bibitnya belum terbeli. Setiap kali ada uang,
entah kenapa selalu saja ada keperluan lain yang membuat saya harus menunda
membeli kangkung walau hanya 1 ikat. Dan sekarang malah tidak pegang uang sama
sekali. Hehe
Karena saya percaya Allah pemilik
segala yang ada di bumi dan langit, saya beli bibit yang saya butuhkan itu
dengan cara berdoa pada Allah. Cara yang paling mudah, murah, dan bisa kapanpun
dilakukan. Terkabulnya kapan? Bergantung amal perbuatan masing-masing. Bisa jadi
cepat, bisa jadi lama, semua sudah Allah yang atur bagaimana yang terbaik.
Sempat saya berfikir untuk
meminta teman saya masak kangkung untuk kemudian saya minta sebagian untuk
bibit. Secara logika tidak salah meminta bantuan pada manusia, tapi yang salah
adalah ketika kita tidak melibatkan Allah dalam prosesnya.
Ini bukan sekedar perkara
kangkung seikat bro..! Bukan! Mari saya jelaskan kaitannya ke permasalahan
dalam kehidupan sehari-hari
Ada kalanya kita mengalami
permasalahan dan membutuhkan bantuan. Tapi rata-rata orang mengandalkan
kemampuannya sendiri untuk menyelesaikan masalahnya. Padahal jelas-jelas
manusia tiada daya tanpa pertolongan Allah. Yang menjadi kurang tepat adalah
kita mendahulukan kemampuan kita tanpa mengandalkan kekuatan Allah. Kita lebih
banyak mencari Allah di saat-saat akhir, saat sudah putus asa dalam berusaha
dan merasa tiada yang bisa menyelesaikan selain Allah. Padahal jika dibalik,
kita utamakan Allah dalam menyelesaikan masalah, InsyaAllah ikhtiar kita
diridhoi Allah dan akan lebih cepat menemukan titik penyelesaian.
Allah dulu, Allah lagi, Allah
terus… Tepat seperti itulah baiknya kita dalam bertindak. Jika kita butuh
sesuatu, utamakan “bertemu” Allah dulu, jika tidak selesai kembali ke Allah lagi,
hingga akhirnya kita terbiasa menemui Allah terus.
Hal yang lumrah sebenarnya saat
kita merasa tidak mampu lalu kemudian meminta bantuan pada manusia. Toh memang
logika nya manusia akan mencari yang bisa menolongnya. Tapi manusia menolong
juga kan setelah dimampukan Allah? Jadi marilah kita berpikir dengan
perhitungannya Allah bahwa segalanya mampu saat Allah sudah Ridho. Anda percaya
kan bahwa Allah itu maha memberi, maha kaya, dan maha kuasa? Lalu apakah masih
ada keraguan dalam diri untuk mengutamakan Allah dalam hidup?
“Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan, supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepada-Nya.” –Imam Syafi’i-
Guys, ini bukan perkara kecil dan
sepele. Ini kaitannya sama mental. Jangan terlalu berharap manusia dapat
memenuhi kebutuhanmu jika kamu saja belum meminta pada Allah.
Misalnya nih, kita butuh uang Rp 500.000,.
Secara logika tentulah kita akan meminjam pada orang-orang kaya yang
kelihatannya memiliki tabungan. Tapi siapa yang bisa menjamin orang kaya bisa
meminjami uang? Malah kadang-kadang orang yang kita pikir tidak bisa, justru
orang itulah yang membantu kita. Itu semua semata-mata karena kehendak Allah. Tiada
satupun yang terjadi di dunia ini melainkan atas izin Allah.
Yuk mulai sekarang gantungkan
lagi harapan kita pada Allah, hanya pada Allah.. Manusia hanya perantara yang
menolong jika diizinkan Allah. Berharap boleh, asal tetap menyadari ada Allah dibalik
setiap kejadian. Jadi tetap yang utama adalah meminta pada Allah. Rezeki Allah tiada
terbatas lho, sangat mudah bagi Allah untuk menyelesaikan masalahmu jika Allah sudah
berkehendak.
Semoga menginspirasi,
Rizki Kurniawan
0 komentar:
Posting Komentar